BANDUNG | BosMobil.com,  Mazda 2 Sedan dengan gaya Polisi LAPD ini bukan dari Los Angeles (asal kesatuan Polisi ini), melainkan dari Bandung, Jawa Barat. Walaupun garapan modifikasi eksteriornya cukup memikat, namun kali ini bukan untuk dibahas, cukup pandangi dari foto yang ada yah bro . 

Fokus pembahasan adalah bagian interiornya, yang mengerucut pada audio. Ricky dari Cliport Audio, Bandung adalah aktor utama yang merangkai sistem audio bergenre Sound Quality (SQ) di mobil ini. Seperti apa cerita dibalik layarnya, yuks mari kita simak. 

Sebelum membahas lebih dalam Ricky curcol (curhat colongan) soal kendala menggarap mobil ini. “Tantangannya bagaimana mensiasati suara subwoofer yang tertanam dibelakang bagasi agar tidak ada cancellation frequency. Subwoofer terdengar blending kedepan dengan midbass itu PR yang cukup lumayan komplek mengingat Mazda 2 termasuk jenis mobil sedan yang dari pabrikannya sudah kedap suara. Cara mengakalinya ialah dengan melubangi lempengan plat yang terdapat di dalam bagasi supaya ada ruang udara agar frekuensi subwoofer masuk kedalam kabin mobil,” buka sang installer. 

Peredaman Fokus Pada Doortrim dan Bagasi 
Frekuensi rendah dapat memicu getaran lebih banyak dibanding frekuensi lainya. Nah, untuk itu Ricky melakukan peredaman yang difokuskan pada tempat bercokolnya midbass dan subwoofer. “Untuk peredam kita nggak terlalu ekstrim hanya dibagian fundamental saja, seperti doortrim pintu depan serta bagasi. Dimana 4 lembar untuk pintu depan, 2 lembar untuk bagasi. Tujuannya supaya kinerja midbass dan subwoofer bekerja optimal,” ujar Ricky. 
Kawinkan Head Unit Dengan Processor 
Sang pemilik mobil menyukai head unit multimedia, namun menurut Ricky head unit multimedia dipasaran jarang ada yang built in processor lengkap. “Jadi menambahkan external processor adalah suatu kewajiban untuk me management semua sumber suara yg akan di umpan kepada speaker dan subwoofer. penggunaan head unit Sony XAV65 sangat matching di sandingkan dengan processor Vox Pro Six,” terang mantan Drummer Tic Band. 

Atur Angle Speaker Kejar Panggung Lebar Dan Sejajar 
Menciptakan tata letak panggung atau staging yang baik menjadi hal yang wajib dalam sebuah aliran SQ. Speaker 2 Way fullrange lansiran Reverb Acoustic menjadi penopangnya. Biar panggung tepat sasaran sudut arahnya harus diatur. 

“Pada pilar A saya buat angle vertical lurus. Untuk angle ukurannya 10cm dari head rest supaya hasil suaranya lebih lebar dan tinggi panggung sejajar mata. Volume boks nggak terlalu besar dan dibuat benar-benar sealed supaya tidak ada yang bocor dan diberikan treatment accoustic berupa kapas, untuk menyerap frekuensi yan tidak diinginkan,” jelas Ricky. 

Soal midbass tetap ditempakan pada originalnya, hanya saja ditambahan backring dari kayu MDF agar rigid tanpa ada kebocoran dari pinggirannya. “Menggingat konstruksi midbass Reverb sudah sangat bagus materialnya jadi ditaro didudukan originalnya pun tak ada kendala sama sekali,” tambah Ricky. 

Bikin Subwoofer Ngeblend Dengan Midbass 
Untuk subwoofer digunakan boks jenis sealed dengan volume sebesar 32liter untuk mencari speed lowbass yang akurat serta mendapatkan nilai frekuensi yang linear dari angka 20hz sd 100hz. Urusan power menggunakaan 1 unit amplifier 4ch untuk mendrive speaker Reverb Acoustic F52 satu lagi monoblock untuk mendrive subwoofer. 

Utamakan Kerapihan Kabel 
“Untuk kelistrikan yang paling utama adalah kerapihan dan jangan sampai berantakan supaya tidak terjadi suara-suara yang tidak diinginkan seperti noise atau stooring. Saya menggunakan grounding dengan sistem satu titik dengan menggunakan distribution block untuk mencabang berbagai source grounding menjadi satu titik. Tak lupa penggunaan kabel rca dan kabel speaker berkualitas sangat membantu untuk mendapatkan suara berkualitas,” terang Ricky. 

Tuningan Sudah Pasti Bersuara Benar 
Setelah semua perangkat terpasang dengan baik dan benar tinggal melakukan fine tuning. “Settingan saya kejar frequency region high, mid, bass harus terdengar porposional tidak ada yg berlebihan, serta high harus extend sampai 40khz. Sound stage nya harus baik antara Left, Righ, center, Left center, Right center dengan penempatan suara sebagaimana mustinya,” 

Hasilnya menurut Ricky suara natural, tonal balance seimbang, tidak ada kesalahan phase, time allignment akurat, serta mendapatkan suara dynamic yang bagus, dan sound stage terbentuk dengan baik. “Hasil ini dibantu dengan dengan penggunaan CD EASCA, EMMA 2014/2015, CD AYA dan Dynamic Experience vol 1. Jika di ke empat CD itu sudah terakomodir dengan baik, selanjutnya untuk lagu-lagu lainnya sudah pasti akan bersuara benar,” tambahnya. 

Spesifikasi : Head Unit Sony XAV-65, Processor VOX Pro Six, Speaker Reverb Acoustic F52, Amplifier Flux FS 804, Monoblock Amplifier Trans XT 650, Subwoofer Gladen RS 12,Power Cable 4Awg Symbion, Speaker Cable Umbrella, RCA Cable Harmonic Drive Technologi, Peredam 4Lmbr Harmonic Drive, Type of Box Sealed for daily use. Powered By : Cliport Audio, Banding.